KASIH (BUAH ROH)

KASIH BUAH ROH


Pdt. Dr. Tommy Mambu
Para penulis Alkitab telah menggunakan berbagai lambang untuk menyatakan keberadaan manusia.  Salah satu dari lambang-lambang itu adalah pohon.  Karena pohon ada yang baik dan yang buruk, demikian pun dengan keadaan manusia,  ada yang baik dan ada yang jahat. Pemazmur di dalam Mzm 1:3  menggambarkan umat Allah "seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  Di Mzm 37:35-36 ia menyaksikan seorang fasik yang gagah dan sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; yang ketika ia lewat, ia telah lenyap, walaupun ia mencarinya, tetapi tidak ditemui.

Di zaman Perjanjian Baru Yesus menyaksikan  di dalam Yoh 15:8 bahwa BapaNya dipermuliakan oleh pengikut-pengikutNya sebagai pohon yang berbuah banyak.  Buah yang banyak itu menjadi bukti bahwa mereka adalah murid-murid Yesus.  Tentu buah-buah mereka adalah yang baik kualitasnya.

Secara alamiah buah itu adalah hasil dari sebuah pertumbuhan.  Buah tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi melalui suatu proses pertumbuhan yang panjang.  Dan pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.

Sebagaimana buah-buahan yang kita makan adalah hasil dari sebuah proses pertumbuhan alamiah, maka buah Roh itu juga adalah hasil dari sebuah proses pertumbuhan rohani di dalam diri seseorang.  Buah Roh itu juga akan melalui sebuah proses pematangan. 

Seperti buah yang alamiah, buah apel yang masih kecil tetap disebut buah apel walaupun belum matang.   Demikian juga dengan perkembangan buah Roh itu di dalam kehidupan pengikut-pengikut Kristus.  Proses pematangan ini akan terjadi di dalam hidup seseorang dari hari ke hari dengan pertolongan Roh Kudus. 

Paulus menggambarkan di dalam Galatia 5:22-23 tentang buah Roh yang harus dimiliki oleh setiap umat Kristen.   Pernahkah anda memperhatikan bahwa ayat-ayat ini tidak menyatakan adanya buah-buah Roh tetapi hanya buah Roh?  Padahal yang tercatat di dalam ayat-ayat tersebut lebih dari satu buah saja?  Alasannya adalah karena  di dalam bahasa aslinya (Yunani) buah Roh itu memang disebutkan dalam bentuk tunggal bukan jamak.

Sekarang, apakah ada maknanya bila itu disebutkan di dalam bentuk tunggal dan bukan dalam bentuk jamak?  Tentu.  Bentuk tunggal ini memberikan penekanan bahwa seseorang tidaklah dapat disebut memiliki buah Roh itu bila ia hanya memiliki salah satu dari kualitas buah Roh itu.

Bila seseorang mengatakan bahwa ia memiliki kasih, sukacita, dan damai sejahtera, tetapi tidak memiliki kualitas lain seperti kesabaran atau kemurahan, maka secara spontan ia belum memiliki buah Roh itu.  Seorang yang telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah yang hidupnya telah dituntun oleh Roh Allah, pasti akan memiliki semua kualitas yang ada di dalam buah Roh itu.

Berbeda dengan perbuatan daging yang disebutkan mendahului ayat-ayat tentang buah Roh itu.  Seseorang sudah dapat disebut sebagai orang berdosa dengan hanya melakukan salah satu dari perbuatan yang disebutkan di dalam ayat-ayat tersebut; seperti percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri dan lain-lain.

Kualitas buah Roh yang pertama disebutkan adalah kasih.  Mengapa sampai kasih itu disebutkan paling awal?  Karena kasih kata Paulus di dalam 1 Korintus 13 adalah yang terbesar.



Kasih dan manusia

Setiap orang yang hidup di dunia ini membutuhkan kasih.  Fakta menyatakan bahwa hal yang paling disenangi dan memori yang paling indah untuk dikenang adalah kasih.  Kasih adalah tema dari seluruh buku-buku di dalam Alkitab.  Kata orang kalau saja keseluruhan buku-buku di dalam Alkitab ini dapat diperas seperti juice, maka akan meleleh darah Kristus dari dalamnya.

Tema kasih telah mendominasi tema di berbagai bidang, seperti: perfilman, kesusasteraan, dan musik.  Banyak buku novel yang laris karena tema ini.  Itulah sebabnya adalah penting bagi kita untuk mengetahui arti kasih yang sesungguhnya yang disebutkan di dalam Gal 5:22 dan 1 Korintus 13.  Berikut ini kita akan membahas bermacam-macam kasih.



Macam-macam kasih

Sejak kecil hingga menjadi uban, kita membutuhkan kasih.  Namun ada perbedaan-perbedaan arti kasih di kalangan anak-anak, orang-orang muda,  dan orang tua.  Singkatnya semua kita tidak terlepas dari kebutuhan ini. 
Ada beberapa macam kasih yang kita ketahui:

1. Eros –  adalah kasih yang dimotivasi oleh keinginan fisik untuk kesenangan atau kenikmatan.  Kasih ini terjalin antara laki-laki dan perempuan.  Kata ini tidak ditemukan di dalam PB.
2. Stergo – adalah kasih yang terjalin antara penguasa dan rakyat yang diperintahnya.  Kasih ini dimotivasi oleh wewenang atau posisi seseorang.   Sebagaimana kata Eros, kata ini juga tidak ditemukan penggunaannya di dalam PB

3. Phileo – adalah kasih persaudaraan yang dimotivasi oleh keindahan dan keakraban persahabatan.  Kata ini digunakan sebanyak 20 kali di dalam Perjanjian Baru

4. Agape – adalah kasih yang agung, kasih tanpa memberi syarat-syarat untuk dikasihi.  Kasih ini dimotivasi oleh Allah yang kita sembah.  Kata ini digunakan lebih dari 150 kali di dalam Perjanjian Baru. 


Berhubung buah Roh di dalam Gal 5  menyinggung tentang kasih Agape, maka pembahasan kita akan difokuskan pada kasih jenis ini. Ada 3 ciri khas kasih Agape:  pertama, kasih Agape tidak bergantung pada keadaan dari objek kasih itu.  Contohnya, Allah telah mengasihi kita bukan karena kita layak untuk dikasihi, atau karena kita adalah sahabatNya.  Malah, kita yang tadinya dikategorikan sebagai "seteru" telah diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, dan diselamatkan oleh hidup-Nya.

Tentu kasih seperti ini sangat berbeda dengan apa yang kita jumpai sehari-hari.  Biasanya kita mengasihi orang yang mengasihi kita, atau yang layak kita kasihi.  Kasih kita kepada seseorang akan sangat bergantung pada keadaan orang yang akan kita kasihi itu.
Ciri khas kedua dari kasih Agape adalah bahwa, kasih ini bukan semata-mata emosi atau perasaan saja.    Kasih Agape adalah kasih yang dipraktekkan dengan rencana dan komitmen.  Kasih ini tidak terjadi secara kebetulan.  Kasih Agape dilaksanakan untuk keuntungan orang yang dikasihi itu.  Karena itu Yesus telah datang ke dunia ini untuk keuntungan manusia yang telah jatuh di dalam lumpur dosa.

Ketiga, kasih Agape berani mengambil resiko untuk menderita kerugian, materi, atau hidup sekalipun.  Yesus telah buktikan bentuk kasih itu di bukit Golgota.  Ia rela mati untuk keselamatan orang berdosa.

Berkaitan dengan hal ini, rasul Paulus menguraikan arti kasih Agape itu secara panjang lebar di dalam 1 Kor 13:4-7: "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."

Dalam pasal ini Paulus menyimpulkan bahwa kasih adalah yang terbesar (1 Kor 13:13).  Dan sebagaimana Allah itu kasih adanya, demikian pun umatNya harus memiliki kasih model ini.

Selanjutnya, kita perlu mengetahui apa yang dinyakatakan oleh rasul Paulus di dalam 1 Kor 13:7.  Ia menegaskan bahwa kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. 



Kasih Menutupi Segala Sesuatu

Di dalam praktek kita sehari-hari, apa-apa sajakah yang biasanya kita tutupi?  Makanan contohnya.  Itu ditutup dengan maksud agar jangan sampai dihinggapi lalat, atau untuk menghindari debu dan kotoran lainnya.  Contoh lainnya, pintu rumah kita tutup untuk mencegah supaya pencuri tidak masuk ke dalam rumah kita, atau agar anak kita yang masih kecil jangan sampai keluar rumah tanpa pengawasan kita, yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Nah untuk kasih Agape, apa yang ditutup olehnya?  Rasul Petrus menulis di dalam 1 Pet 4:8 bahwa kasih itu "menutupi banyak sekali dosa."  Bagaimana caranya sampai kasih Agape boleh menutup banyak sekali dosa?  Salah satu caranya adalah dengan mengikuti anjuran Yesus di dalam menangani orang yang berbuat dosa. Yesus menganjurkan agar di dalam menangani dan menyelesaikan masalah-masalah dosa umatNya, Ia mintakan agar itu diselesaikan di hadapan orang dalam jumlah yang paling minimal.  Bilamana dosa itu dilakukan secara terang-terangan, maka itu dapat diselesaikan dengan melibatkan lebih banyak atau seluruh anggota jemaat.
Yesus menceriterakan tentang perumpamaan tentang domba yang hilang  dan bagaimana besarnya sukacita gembala atas ditemukankannya kembali domba tersebut. Yesus kemudian berkata "demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang" (Mat 18:14).

Yesus melanjutkan pembicaraanNya di ayat 15-17 dengan berkata "apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.."

Disini prinsip kasih Agape diungkapkan bahwa dosa seseorang perlu ditutupi bukan untuk di sebarluaskan.  Untuk maksud menyelamatkan orang itu, bahkan untuk seluruh keluarga yang terkait dengan orang tersebut, dosanya tidak perlu diterompetkan kepada semua orang.

Namun di dalam praktek sehari-hari, dosa yang dibuat seseorang, apalagi orang yang kita kenal, atau yang terkenal karena berbagai alasan, seperti kaya, rohani, rajin, lemah lembut dll, menjadi bahan gossip yang paling diminati orang.  Kata-kata pendahuluan seperti "tahu ngak si A katanya selingkuh" merupakan kata-kata yang sangat menarik untuk didengar dan diketahui orang.   "Tahu nggak, si ketua jemaat ini, atau si pendeta itu, ada berita-berita kurang enak untuk diceriterakan."  "Kurang enak untuk diceriterakan" tetapi kenyataannya adalah sangat bertentangan dengan apa yang ia katakan.  Berita gossip itu sangat enak ia ceriterakan, dan sangat enak didengar orang.  Apalagi kalau gossip itu telah ditambah dengan bumbu-bumbu penyedap telinga. Si pembawa berita itu rasanya bagaikan pahlawan pulang perang setelah menceriterakan issue sensasional itu.  Ia begitu bangga dapat memberitahukan rumor hangat yang kebenarannya belum terbukti.

Praktek ini sebenarnya bertentangan dengan sifat kasih Agape itu..  Ada anjuran yang mengatakan bahwa walau pun berita itu benar, kita tidak perlu menceriterakan itu kepada orang yang lain. Yang perlu kita lakukan adalah mendoakan orang tersebut.  Kalau memungkinkan kita datang ke rumahnya dan mendoakan orang tersebut bersama seluruh keluarganya.

Lebih-legih lagi kalau ceritera dan issue yang beredar adalah semata-mata rumor yang tidak benar.  Betapa besar efek merusak yang telah diadakannya.

Diceriterakan mengenai seorang yang mempunyai kebiasaan buruk menggossip.  Dia sadar bahwa kebiasaan itu tidak baik dan perlu dihentikan.  Untuk mengatasi itu ia pergi kepada seorang yang bijaksana agar mendapat pertolongan dari padanya.  Orang yang bijaksana itu ingin memberikan pelajaran penting kepadanya dengan berkata bahwa hari pertama ia harus pergi ketempat peternakan bebek dan mengambil bulu-bulu bebek yang halus yang telah jatuh, hitung dan masukkan ke dalam keranjang.  Hari kedua, bawa bulu-bulu bebek itu ke setiap rumah di kampung ini, dan taruh di halaman rumah tersebut .  Pada hari ketiga engkau datang kembali kepadaku dan aku akan memberikan instruksi berikutnya.

Orang ini melakukan hal-hal yang dikatakan orang bijaksana itu dan pada hari ketiga ia kembali  menghadap.  Ia bertanya apa lagi yang harus ia lakukan.  Si orang bijaksana itu berkata kepadanya: pergilah kembali ke setiap rumah dimana engkau telah letakkan bulu-bulu bebek itu, dan kumpul kembali semuanya di dalam keranjang, dan hitung kembali jangan ada yang kurang.   Dan ia pun pergi.  Di sore hari dia kembali dengan muka murung, karena ia hanya dapat mengumpulkan kembali sebahagian kecil dari apa yang ia sudah sebarkan.  Bulu-bulu itu telah ditiup dan diterbangkan angin dan tidak diketahui kemana itu telah terbang.  Si orang bijaksana itu memberi nasehat, demikian pula yang terjadi dengan gossip yang engkau sebarkan.  Efek yang terjadi tak dapat sepenuhnya engkau perbaiki.  Sangat banyak yang engkau tidak dapat tarik kembali dari peredaran gossip, entah itu benar atau pun tidak benar.
Orang yang memiliki kasih Agape akan menghindar diri dari gossip-gossip semacam ini.  Gantinya menggossip, ia akan mendoakan atau melawat orang-orang yang digossipkan untuk melindungi nama baik mereka, terlebih agar mereka dapat diselamatkan dalam Sorga.



Kasih percaya segala sesuatu

Apakah maksudnya kasih Agape itu percaya pada segala sesuatu?  Bukankah ini sangat berbahaya?  Apakah kita akan mempercayai semua orang yang datang ke rumah kita, diundang ataupun yang tidak diundang?

Tentu saja tidak.  Maksudnya adalah bahwa orang yang punya kasih Agape mempercayai bahwa setiap manusia yang diciptakan Allah mempunyai peran penting di dalam dunia ini.  Allah telah memberikan talenta kepada setiap orang menurut kesanggupannya.  Setiap orang mempunyai potensi.

Berdasarkan pada pemikiran ini, setiap pengikut Tuhan yang punya kasih Agape akan percaya pada segala sesuatu dalam arti bahwa ia percaya dalam keadaan apa saja, Tuhan dapat membantu setiap orang yang bermohon kepadaNya untuk menjadi umatNya.  Dengan kasih Agape seorang akan menghargai orang yang lain, apapun keadaannya.  Ia melihat potensi yang baik pada setiap orang yang ia jumpai setiap hari.  Ia tidak akan menganggap dirinya melebihi orang lain sehingga sifat Lucifer, yakni kesombongan akan dapat dihindarinya.

Kasih Mengharapkan Segala Sesuatu

Kita hidup di dunia yang penuh kesusahan, kekerasan, penyakit, bahkan kematian.  Sering keadaan-keadaan ini melemahkan semangat hidup kita.  Keadaan-keadaan ini sering menggoda kita untuk mempercayai bahwa dunia ini dalam keadaan yang tak terkendali, bahwa Allah itu tidak dapat lagi mengontrol dunia yang bergelimang dosa ini.
Namun bila kita dengan tekun membaca Alkitab dan melihat kegenapan nubuatan-nubuatan yang tertera di dalamnya, maka kita yakin bahwa Allah tetap dalam kontrol.  Apa yang Ia katakan sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi.  Yang baik mau pun yang tidak baik sudah terjadi sesuai yang Ia telah sabdakan. 

Namun ada yang baik yang Ia sediakan bagi setiap umatNya yang setia, yang masih akan terjadi pada waktu Yesus datang kedunia ini untuk kali yang kedua.  Dan mereka yang memiliki kasih Agape mempercayai hal ini dan mengharapkan bahwa segala sesuatu akan kembali menjadi seperti yang Ia telah rencanakan.  Umat Allah yakin bahwa apa yang disediakanNya  adalah nyata dan benar.

Dengan keyakinan seperti ini, sebagai umat Allah, kita akan dapat menjalani hidup sehari-hari kita di tengah-tengah dunia yang jahat ini dengan pengharapan yang teguh.  Karenanya, orang yang memiliki kasih Agape akan memiliki ciri khas berikut ini.



Kasih itu Sabar Menanggung Segala Sesuatu

Orang yang memiliki kasi Agape sabar menanggung segala sesuatu, menyenangkan atau menyusahkan. Ini menyangkut komitmen kita. Mzm 27:14 "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"  Kita percaya bahwa Allah di dalam segala sesuatu dapat memberikan yang terbaik bagi kita.  Kesusahan boleh melanda dan menggoncang umatNya, tetapi dengan kasih Agape yang ia miliki, ia dapat tahan menghadapinya. 



Rangkuman

Kasih Agape adalah kasih yang perlu kita teladani dari Allah.  Kasih ini adalah ekspressi tabiatNya.  Kasih yang sama harus juga menjadi ekspressi terbesar umatNya kepada sesamanya.
Umat-umatNya yang telah dilahirkan dari atas, yang telah lahir baru memiliki kasih Agape.  Mereka akan dapat menilai orang lain seperti Tuhan menilai setiap orang..  Nilai setiap orang dilihat dari kematian Yesus di Golgota.Umat-umatNya akan membenci kejahatan dalam segala bentuknya, dan menghindari diri dari segala nafsu keduniawian (Mzm 97:10 dan 1 Yoh 2:15-17).

Orang-orang yang memiliki kasih Agape adalah orang-orang yang menyatakan bahwa asalnya dari Allah karena Allah itu kasih adanya.  (1 Yoh 4:8,16).  Semoga kasih Agape itu nyata dalam hidup anda dan saya sekarang dan selamanya.


Info penulis:

Pdt. Dr. Tommy Mambu. Saat ini beliau melayani pekerjaan Tuhan sebagai Pembantu Rektor III Universitas Klabat, Airmadidi - Manado

4 komentar:

Vanno Schramm mengatakan...

Love Jesus = Love Anybody

Vanno Schramm mengatakan...

Cepetannnn :)]

Vanno Schramm mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Vanno Schramm mengatakan...

Kalo da punya Buah Roh jangan x( marah lagi tapi tetap lemah lembutt :P

Malu donkk.. anak Tuhan marah2 ga jelas ;;) ;;)

;))

Posting Komentar

ngummpett ngummmpett

ngummpett ngummmpett

DANCE ERRR

DANCE ERRR

SPARTAN

SPARTAN

Kucing Galak

Kucing Galak

ga jelasssssssss kwkwkwkwkw

ga jelasssssssss   kwkwkwkwkw

Lee u Konggg

Lee u Konggg

Jatuh

Jatuh

VS CAT

VS CAT

Muaaaaaaaaaaaahhhhraahhhhhhhhhh

Muaaaaaaaaaaaahhhhraahhhhhhhhhh

Hihihihih

Hihihihih

Bommm

Bommm

Kena Perangkappp

Kena Perangkappp

Video Gallery